Profil Desa Nangsri

Ketahui informasi secara rinci Desa Nangsri mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Nangsri

Tentang Kami

Desa Nangsri di Manisrenggo, Klaten, merupakan desa subur di lereng Gunung Merapi, yang hidup dalam harmoni antara berkah kesuburan vulkanik dan tantangan siaga bencana. Ekonominya ditopang oleh sektor pertanian dan peternakan sapi yang maju.

  • Hidup dalam Dualisme Merapi

    Identitas Desa Nangsri secara fundamental dibentuk oleh Gunung Merapi, yang memberikan anugerah kesuburan tanah luar biasa sekaligus menuntut budaya kesiapsiagaan bencana yang tinggi dari warganya.

  • Pusat Agrikultur dan Peternakan

    Berkat tanah vulkanik yang subur, Nangsri menjadi pusat pertanian yang produktif serta salah satu sentra peternakan sapi potong dan perah yang penting di Kabupaten Klaten.

  • Komunitas Tangguh Bencana

    Masyarakat Nangsri telah mengembangkan resiliensi dan sistem mitigasi bencana berbasis komunitas yang kuat, menjadikannya contoh desa yang mampu hidup berdampingan secara harmonis dengan salah satu gunung api paling aktif di dunia.

XM Broker

Menghadap gagahnya puncak Gunung Merapi, Desa Nangsri di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, menjalani sebuah ritme kehidupan yang unik dan penuh makna. Desa ini merupakan sebuah potret nyata dari dualisme alam: sebuah wilayah yang diberkahi dengan kesuburan tanah vulkanik yang tak tertandingi, namun pada saat yang sama hidup di bawah bayang-bayang salah satu gunung api paling aktif di dunia. Bagi masyarakat Nangsri, Merapi bukanlah ancaman yang ditakuti, melainkan mitra kehidupan yang dihormati. Ia memberikan anugerah berupa lahan pertanian yang subur dan padang rumput yang hijau untuk ternak, namun juga menuntut kewaspadaan dan kesiapan yang konstan. Profil Desa Nangsri ialah sebuah kisah tentang resiliensi, kearifan lokal dan kemampuan sebuah komunitas untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam harmoni dengan kekuatan alam yang dahsyat.

Geografi di Cincin Api: Anugerah dan Tantangan

Secara geografis, Desa Nangsri terletak di lereng selatan Gunung Merapi pada ketinggian yang ideal untuk pertanian. Luas wilayah desa ini tercatat seluas 246,2 hektare atau sekitar 2,46 kilometer persegi. Topografinya bervariasi dari datar hingga landai, dengan tanah jenis regosol yang sangat subur sebagai hasil dari endapan material vulkanik Merapi selama berabad-abad. Sungai-sungai yang berhulu di puncak Merapi mengaliri wilayah ini, menjadi sumber irigasi vital sekaligus jalur potensial bagi lahar dingin saat terjadi erupsi.Posisi ini secara resmi menempatkan Desa Nangsri dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yakni zona paling berisiko yang harus dikosongkan saat status Merapi meningkat. Secara administratif, Desa Nangsri berbatasan dengan beberapa desa lain di Kecamatan Manisrenggo. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Balerante. Di sisi timur, desa ini bersebelahan langsung dengan Desa Tijayan. Sementara itu, batas selatan Desa Nangsri ialah Desa Kebonalas, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Leses.Berdasarkan data kependudukan per Oktober 2025, Desa Nangsri dihuni oleh sekitar 4.500 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai angka 1.829 jiwa per kilometer persegi. Struktur demografi ini didominasi oleh masyarakat yang bekerja di sektor agrikultur, yang kehidupannya sangat bergantung pada siklus alam dan aktivitas Merapi.

Nadi Perekonomian dari Tanah Vulkanik

Nama "Nangsri" diyakini erat kaitannya dengan "Dewi Sri," dewi padi dan kesuburan dalam mitologi Jawa. Nama ini sangat merepresentasikan kondisi desa yang sesungguhnya. Berkah utama dari Gunung Merapi ialah kesuburan tanahnya yang luar biasa, yang menjadikan sektor pertanian sebagai pilar utama perekonomian desa. Lahan-lahan di Nangsri sangat produktif untuk ditanami padi, palawija, dan berbagai jenis sayuran. Para petani dapat memanen hasil buminya dengan kualitas dan kuantitas yang melimpah.Selain pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga menjadi tulang punggung ekonomi yang sangat signifikan. Hamparan lahan yang subur menyediakan sumber pakan ternak berupa rumput segar yang melimpah sepanjang tahun. Kondisi ini menjadikan Nangsri sebagai salah satu sentra peternakan sapi potong dan sapi perah yang penting di Kabupaten Klaten. Hampir setiap keluarga petani memiliki beberapa ekor sapi yang dipelihara di kandang komunal maupun individual. Usaha peternakan ini memberikan pendapatan harian (dari penjualan susu) dan pendapatan musiman (dari penjualan sapi potong), menciptakan stabilitas ekonomi yang kuat bagi masyarakat.Potensi ekonomi lainnya yang juga berasal dari Merapi ialah penambangan pasir dan batu (galian C). Aktivitas ini menjadi sumber pendapatan alternatif bagi sebagian warga, meskipun pengelolaannya terus diupayakan agar seimbang dengan kelestarian lingkungan dan tidak merusak infrastruktur desa.

Membangun Resiliensi: Budaya Siaga Bencana

Hidup bertahun-tahun sebagai tetangga terdekat Merapi telah menempa masyarakat Desa Nangsri menjadi komunitas yang tangguh dan memiliki budaya siaga bencana yang mengakar. Bagi mereka, mitigasi bencana bukan sekadar program pemerintah, melainkan bagian dari cara hidup. Masyarakat Nangsri memadukan kearifan lokal dengan sistem peringatan dini modern.Secara turun-temurun, mereka belajar untuk "membaca" tanda-tanda alam yang diberikan oleh Merapi, mulai dari arah angin, perilaku hewan, hingga suara gemuruh dari puncak. Pengetahuan tradisional ini kini disinergikan dengan sistem peringatan modern yang difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Sirene-sirene peringatan dini telah terpasang di titik-titik strategis, dan jalur evakuasi beserta titik kumpul telah ditetapkan dan disosialisasikan secara rutin kepada seluruh warga.Desa Nangsri juga telah membentuk organisasi Desa Tangguh Bencana (Destana), di mana para sukarelawan dari warga lokal dilatih untuk melakukan respons awal saat terjadi keadaan darurat. Mereka dilatih untuk membantu proses evakuasi, mengelola logistik di barak pengungsian, dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Latihan evakuasi atau gladi lapang digelar secara berkala untuk memastikan seluruh warga, dari anak-anak hingga lansia, memahami apa yang harus dilakukan ketika sirene meraung. Semangat gotong royong menjadi kekuatan utama; saat evakuasi, warga saling membantu memastikan tidak ada satu pun tetangga mereka yang tertinggal. Budaya kesiapsiagaan inilah yang menjadi modal sosial paling berharga bagi Desa Nangsri.

Kehidupan Sosial dan Tata Kelola Desa

Kehidupan sosial di Desa Nangsri sangat komunal dan diwarnai oleh semangat solidaritas yang tinggi, sebuah karakter yang terbentuk oleh kesadaran akan nasib dan tantangan yang sama. Kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan berjalan dengan erat, menjadi wadah untuk memperkuat ikatan antarwarga.Pemerintah Desa Nangsri memegang peranan ganda yang sangat vital. Di satu sisi, mereka menjalankan fungsi administrasi dan pembangunan seperti desa-desa pada umumnya, berfokus pada peningkatan infrastruktur pertanian, pendidikan, dan kesehatan. Di sisi lain, pemerintah desa juga bertindak sebagai komandan terdepan dalam sistem mitigasi bencana. Kepala desa dan jajarannya menjadi penghubung utama antara masyarakat dengan lembaga-lembaga kebencanaan di tingkat kabupaten dan provinsi, memastikan informasi mengalir dengan cepat dan akurat. Tata kelola di Desa Nangsri ialah sebuah perpaduan antara manajemen pembangunan dan manajemen risiko, sebuah model pemerintahan yang adaptif terhadap kondisi alamnya yang dinamis.